|
Pura di hujung tebing @ Uluwatu |
Salam
Sambung balik cerita cuti-cuti Bali. Lama dah ditinggalkan. Hari ke-5 di Bali kami ke daerah Nusa Dua. Orang kata pantai-pantai kat sana cantik. Destinasi pertama kami, Garuda Wisnu Kencana Cultural Park.
Sedikit berkenaan GWK dari En. Wiki
Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (bahasa Inggris: Garuda Wisnu Kencana Cultural Park), disingkat GWK, adalah sebuah taman wisata di bagian selatan pulau Bali. Taman wisata ini terletak di tanjung Nusa Dua, Kabupaten Badung, kira-kira 40 kilometer di sebelah selatan Denpasar, ibu kotaprovinsi Bali. Di areal taman budaya ini, direncanakan akan didirikan sebuah landmark atau maskot Bali, yakni patung berukuran raksasa Dewa Wisnu yang sedang menunggangi tunggangannya, Garuda, setinggi 12 meter.[1]
Area Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana berada di ketinggian 146 meter di atas permukaan tanah atau 263 meter di atas permukaan laut.[1]
Di kawasan itu terdapat juga Patung Garuda yang tepat di belakang Plaza Wisnu adalah Garuda Plaza di mana patung setinggi 18 meter Garuda ditempatkan sementara. Pada saat ini, Garuda Plaza menjadi titik fokus dari sebuah lorong besar pilar berukir batu kapur yang mencakup lebih dari 4000 meter persegi luas ruang terbuka yaitu Lotus Pond. Pilar-pilar batu kapur kolosal dan monumental patung Lotus Pond Garuda membuat ruang yang sangat eksotis. Dengan kapasitas ruangan yang mampu menampung hingga 7000 orang, Lotus Pond telah mendapatkan reputasi yang baik sebagai tempat sempurna untuk mengadakan acara besar dan internasional.
Terdapat juga patung tangan Wisnu yang merupakan bagian dari patung Dewa Wisnu. Ini merupakan salah satu langkah lebih dekat untuk menyelesaikan patung Garuda Wisnu Kencana lengkap. Karya ini ditempatkan sementara di daerah Tirta Agung.
|
Patung Garuda @ Garuda Wisnu Kencana Cultural Park |
|
Cerita di sebalik patung |
|
Patung Wisnu Kencana @ Garuda Wisnu Kencana Cultural Park |
|
Plaza Wisnu |
|
Patung Wisnu dari jauh |
|
Garuda Wisnu story |
Selain dari patung gergasi dewa Wisnu dan Garuda, GWK juga terdapat pentas di mana persembahan tarian Kechak di jalankan. Namunbegitu, Tarian Kechak hanya akan di persembahkan pada waktu petang. Tapi, sempat juga la melihat pemuzik mereka membuat latihan gamelan. Sangat kagum melihat cara mereka bermain Gamelan. Dalam ni ada gak kedai cenderamata. Tapi tak beli, tengok-tengok je.
Dari GWK, kami ke Pantai Padang-Padang. Terdapat banyak pantai di Nusa Dua ni dan pantai-pantai di sini lebih cantik berbanding di Seminyak atau Legian. Maksud aku, pasir dia lagi putih. Rancangan asal memang nak mandi-manda, tapi ombak kuat sangat. Ada satu masa tu, ombak sangat kuat sampai ke tempat orang tengah berjemur. Habis semua barang di landa badai. Jadinya kami lepak-lepak tepi pantai sambil cuci mata.
Dah puas bergambar, kami makan tengah hari dan balik ke rumah Pak Andre. Azizi balik petang tu, jadinya amik barang dia sebelum kami lepak-lepak di Pantai Seminyak. Hari ke 5 ni agak bertuah sebab kami berjaya melihat matahari terbenam di Pantai German. Itu pun setelah menghatar Azizi ke Lapangan Terbang. Dari kereta kami berlari-lari kerana matahari hampir terbenam. Sempat la ambil beberapa keping gambar. Sebelah malamnya pula, kami makan di Discovery Shopping Mall. Makan ala-ala western. Dah jemu makan makanan Indonesia. huhuhuhu...
6 comments:
ok, monyet pandai berenang, saya tak pandai berenang... malu(dan sedih)nyaaa, hehe
KOG-jangan malu... bleh blaja dari dia... siap buat terjun tiruk hokey... ko mampu? huhuhuhu...
x thn nengok muka nyet2 yg kt tgh tuh...feeling habis
WYB-hahaha... Tu la pasal. Tu blom monyet jantan yg besar gila main gigit2 tangan aku...
OMG slamber monyet kat bahu kamu!
ya, monyet tu mmg selamba... memula main2 ngan monyet2 betina je. sekali dia datang panjat...
Post a Comment